Kamis, 01 Desember 2011

Beda

Sampai saat ini aku masih mempertanyakan, kenapa sih harus ada begitu banyak perbedaan di dunia ini? Okelah, ada perbedaan yang bisa membuat saling melengkapi, itu bagus bukan? Tapi kenapa harus ada perbedaan yang membatasi bahkan mengkotak2kan manusia satu dan lainnya? Kenapa harus ada perbedaan yang menjadi halangan yang terlalu kuat bahkan untuk cinta bisa menembusnya?

Satu yang kurasa paling ironis adalah perbedaan agama. Hal yang juga menjatuhkanku, membuatku jauh dari orang yang aku cinta. Sebenernya buat apa sih perbedaan ini? Bukannya Tuhan cuma satu ya? Tuhan yang Maha Kuasa, Maha Baik yang menyayangi setiap umatnya yang tak hanya mendekatkan diri padaNya tapi juga berlaku baik kepada sesamanya. Yang penting kan ibadah dan perbuatan seseorang kan, bukan agamanya? Buat apa beragama, mengagung2kan agamanya yang paling terselamatkan kalo merendahkan agama lain? Sebenernya otak dan hati manusia2 ini pada kemana sih???

Uff aku kesel banget..dipicu denger obrolan keluarga sendiri yang mengagung2kan agamanya. Bukannya aku ga cinta agamaku, ga bangga ma agamaku, enggak! Aku sendiri merasa terpanggil ikut jalan ini, tapi aku bukan orang fanatik yang seenaknya aja mencela agama orang lain, bertindak seolah hanya merekalah yang benar. Apa sih yang mereka tau tentang Tuhan dan agama? Hanya sebatas pikiran manusia saja to?? Apa mereka pernah tau apa yang terjadi di alam sana, di dalam kuasa Tuhan yang sebenarnya? Arrgrgggh!!!!!!!

Kenapa ini harus terjadi sama aku..Tuhan, kalau Engkau tau keluargaku dan ibuku sendiri seperti itu, kenapa Engkau memilihkan jalan sulit buatku? Kenapa memberiku seseorang yang akan jadi kontra untuk apa yang mereka percaya? Entah aku harus merasa sedih atau senang dalam keadaan ini. Terlahir dari dua sisi yang berbeda, mencintai seseorang dari sisi yang berbeda, tetapi sampai saat ini belum mampu menemukan cara untuk membangun jembatan untuk menyatukan keduanya. Itu membuatku sedih. Tapi entah kenapa, aku juga bangga bisa memiliki kesempatan untuk mengenal dan mencintai dua dunia. Membuatku mampu jadi orang yang tidak subjektif, tidak memandang apa yang menempel di luar, tapi apa yang ada di dalam. Orang baik itu bukan dilihat dari agamanya, tapi dari hatinya.

Rasanya kefanatikan ibuku kadang bikin aku males beribadah. Buat apa banyak beribadah, doa komat kamit pagi siang malem kalo mencela orang lain, mendiskriminasikan orang hanya berdasarkan agamanya saja. Cih! Agama lama2 jadi kayak politik. Apa yang dimaksudkan baik untuk orang banyak, menuntun mereka pada jalan kebaikan, justru pada praktekny malah bikin rusuh, kacau, bikin permusuhan dan prasangka belum lagi perlombaan agama mana yang lebih baik yang bisa bikin masuk surga. Semua ini bikin aku muak!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar