Rabu, 29 Februari 2012

Harapan Baru

Ga perlu nengok ke belakang lagi,,yang kulihat sekarang cuma secercah cahaya terang yang ada di depan..terima kasih Tuhan..

Kamis, 15 Desember 2011

Naik turun...yah, hidup emang naik turun terus dan emang harus begitu toh? Sama halnya seperti mesin pendeteksi detak jantung, orang itu dibilang hidup ketika di layar muncul garis naik turun,,kalo datar aja berarti udah inalilahi dong..

Hari ini hari yang ringan. Aku bisa menikmati hari dengan mudah, pikiran2 ga terlalu acak adul, aku bisa positif thinking, aku bisa ketawa lepas..aku sangat mensyukuri hari2 seperti ini di tengah kehidupanku sekarang yang tak pasti. Bisa bener2 menikmati hari itu sungguh2 berarti buatku. Karena yang lebih sering terjadi adalah hari2 galau.

Satu hal yang terbersit di benakku hari ini. Sesuatu yang klise tapi baru kurasakan mengena hari ini. Ketika sekilas bayangan masa lalu itu lewat seperti biasa di hari2 normal, jauh di dalam lubuk hatiku terdengar suara yang "ngayem2i" mengatakan: "ga ada habisnya, Ta, kalo mau menangisi sesuatu yang sudah pergi dari hidupmu, sesuatu yang saat ini ga ada dalam hidupmu. La mau ditangisi kayak apa ya tetep ga ada kok! Kenapa ga mensyukuri apa yang masih ada, masih tersisa yang bisa kamu nikmati dalam hidupmu? Teman2&keluarga.."

Ya..ga akan ada habisnya kalo aku mau nangisi yang ga ada. Mau nangis sampe jadi laut juga sesuatu itu udah ga ada. Lah, daripada buang tenaga, energi sia2, kenapa ga bersenang2 mensyukuri apa yang masih ada. Kalo Tuhan bilang aku harus sendiri saat ini ya sudah nikmati saja saat2 sendiri ini, mengingat2 lagi gimana caranya hidup mandiri. Akan ada saatnya nanti aku bisa bahagia lagi. Maksudku, bahagia dengan adanya seseorang yang memperhatikan aku lebih. Yaaahh, ga ada pilihan lain selain menjalani apa yang ada sekarang. Cuma kadang yang sulit aku atasi adalah rasa kehilangan percaya diri akibat ditinggalkan itu. Seringkali itu bikin aku mikir "Aku ini apa ga lebih baik ya?kok dia ninggalin aku?" Dan pertanyaan ini memunculkan suatu kebiasaan aneh untuk mengobati rasa itu, yaitu dengan belanja sodara2! Ya! Aku jadi hobi banget jalan2 beli baju, aksesoris, make up, apa aja yang bisa bikin aku ngerasa lebih cantik, bikin ngerasa lebih baik. akibatnya, aku jadi super boros. Cih, sial ya. Dia yang ninggal aku ga ngerti beratnya perjuanganku mengobati luka. Sial. Hemh daripada mikir gitu bikin nggerus, kenapa ga dibalik aja? Mungkin malah aku yang layak dapetin yang jauh lebih baik. mungkin...

Minggu, 11 Desember 2011

Aku ingin mencintaiMu sepenuh hati..
tanpa menjadi buta akan perbedaan..
Karena semua manusia sama di mataMu,
begitu juga seharusnya di mata sesama manusia..

Aku ingin dunia hidup rukun dalam perbedaan
andai manusia tak pernah mengenal yang namanya agama
mungkin kita tak akan begitu jauh berbeda..
Bantu aku Tuhan tuk pahami maksudMu dengan semua yang terjadi
bantu aku untuk mengerti tujuan untuk semua yang terjadi
dan menentukan langkah yang harus aku ambil dan lakukan..

Kamis, 08 Desember 2011

:(

Taukah kamu..
 jiwaku meregang menahan rindu,,

 Rasakah kamu..
 rasa yang mencekik logikaku..

 Mendung di garis cakrawalaku tak mau beranjak..
 Hujan di langit mataku menganak sungai..
 Karena matahari sudah pergi..

Kamis, 01 Desember 2011

Beda

Sampai saat ini aku masih mempertanyakan, kenapa sih harus ada begitu banyak perbedaan di dunia ini? Okelah, ada perbedaan yang bisa membuat saling melengkapi, itu bagus bukan? Tapi kenapa harus ada perbedaan yang membatasi bahkan mengkotak2kan manusia satu dan lainnya? Kenapa harus ada perbedaan yang menjadi halangan yang terlalu kuat bahkan untuk cinta bisa menembusnya?

Satu yang kurasa paling ironis adalah perbedaan agama. Hal yang juga menjatuhkanku, membuatku jauh dari orang yang aku cinta. Sebenernya buat apa sih perbedaan ini? Bukannya Tuhan cuma satu ya? Tuhan yang Maha Kuasa, Maha Baik yang menyayangi setiap umatnya yang tak hanya mendekatkan diri padaNya tapi juga berlaku baik kepada sesamanya. Yang penting kan ibadah dan perbuatan seseorang kan, bukan agamanya? Buat apa beragama, mengagung2kan agamanya yang paling terselamatkan kalo merendahkan agama lain? Sebenernya otak dan hati manusia2 ini pada kemana sih???

Uff aku kesel banget..dipicu denger obrolan keluarga sendiri yang mengagung2kan agamanya. Bukannya aku ga cinta agamaku, ga bangga ma agamaku, enggak! Aku sendiri merasa terpanggil ikut jalan ini, tapi aku bukan orang fanatik yang seenaknya aja mencela agama orang lain, bertindak seolah hanya merekalah yang benar. Apa sih yang mereka tau tentang Tuhan dan agama? Hanya sebatas pikiran manusia saja to?? Apa mereka pernah tau apa yang terjadi di alam sana, di dalam kuasa Tuhan yang sebenarnya? Arrgrgggh!!!!!!!

Kenapa ini harus terjadi sama aku..Tuhan, kalau Engkau tau keluargaku dan ibuku sendiri seperti itu, kenapa Engkau memilihkan jalan sulit buatku? Kenapa memberiku seseorang yang akan jadi kontra untuk apa yang mereka percaya? Entah aku harus merasa sedih atau senang dalam keadaan ini. Terlahir dari dua sisi yang berbeda, mencintai seseorang dari sisi yang berbeda, tetapi sampai saat ini belum mampu menemukan cara untuk membangun jembatan untuk menyatukan keduanya. Itu membuatku sedih. Tapi entah kenapa, aku juga bangga bisa memiliki kesempatan untuk mengenal dan mencintai dua dunia. Membuatku mampu jadi orang yang tidak subjektif, tidak memandang apa yang menempel di luar, tapi apa yang ada di dalam. Orang baik itu bukan dilihat dari agamanya, tapi dari hatinya.

Rasanya kefanatikan ibuku kadang bikin aku males beribadah. Buat apa banyak beribadah, doa komat kamit pagi siang malem kalo mencela orang lain, mendiskriminasikan orang hanya berdasarkan agamanya saja. Cih! Agama lama2 jadi kayak politik. Apa yang dimaksudkan baik untuk orang banyak, menuntun mereka pada jalan kebaikan, justru pada praktekny malah bikin rusuh, kacau, bikin permusuhan dan prasangka belum lagi perlombaan agama mana yang lebih baik yang bisa bikin masuk surga. Semua ini bikin aku muak!!

Senin, 21 November 2011

Andai

Setiap hari itu isinya cuma berperang membasmi pikiran2 yang mengganggu. Yah, semua pikiran tentang masa lalu yang menyebalkan itu ga pernah berhenti datang dan berusaha menyakitiku, melemahkanku, menghambat langkahku.

 Semua itu membuatku berandai-andai. Andai memori itu seperti barang fisik berupa file yang bisa kita atur sesuka hati. Maksudku, seperti yang di kantor2 itu lho, bisa aku pilah2 berdasarkan kegunaannya. Memori yang menyenangkan dan berguna untuk memberikan semangat, yang bisa bikin senyum n ketawa ditaruh di lemari yang kita gunakan sehari2. Pintunya biar kebuka, karena itu butuh diakses tiap hari. Memori2 yang menyenangkan tapi sekarang ga berguna lagi karena udah berubah jadi menyakitkan disingkirkan, ditaruh di lemari di gudang pake kunci dobel2 biar ga bisa kebuka2 lagi. Kalo pun suatu saat kenangan itu bisa dipake lagi ya dibongkar lagi, yang bener2 ga kepake diancurin aja pake mesin penghancur kertas kayak yang di kantor2 itu loh, biar kenangan2 itu ga balik2 dan ga ganggu lagi. Sedangkan memori yang bener2  isinya jelek2 dan menyakitkan langsung diancurin aja selamanya, apalagi yang cuma bikin trauma.

Hemh, andai semudah itu ya. Aku ga perlu menghabiskan tenaga dan pikiranku menghalau pikiran2 yang mengganggu. Apalagi semalem kebawa mimpi. Menurutku, mimpi itu terjadi ketika lemari2 penyimpanan memoriku pintunya terbuka dan semua file berantakan jadi satu, termasuk file yang dimaksudkan untuk disimpan dan ditutup rapat2. Grrhh aku benci banget kalo udah kayak gitu. Bikin jadi ga semangat, bikin galau pagi2. Harus menata perasaanku yang juga jadi berantakan. Bikin capek.

Yah tapi mo gimana lagi. I can't help it. Itu terjadi gitu aja dan sesungguhnya ga bisa kukendalikan. Yang bisa kukendalikan adalah bagaimana mengatasi perasaanku. Tetap fokus sama apa yang harus dilakukan hari ini. Hari ini ada interview sama dosen untuk skripsiku. Masa iya aku mo biarin rasa nyesek itu menguasai aku. Aku ada tugas penting hari ini dan aku harus tetep menegakkan kepala ga peduli gimana rasanya di dalem. Jesus blesses me.